Minggu, 04 September 2016

Tahap Proses Recording I




Tahap proses recording  I

Sebagai seorang musisi pasti butuh eksistensi di dunianya, entah live performance atau karya yang bisa didengar langsung dalam bentuk audio dan video. Kali ini penulis akan berbagi, apa saja tahap-tahap yang perlu diperhatikan dan dilakukan sebelum memulai rekaman. Tapi sebelumnya, penulis ingin menggambarkan beberapa keuntungannya terlebih dahulu, biar pada greget dan mempunyai gambaran langkah-langkah ke depannya.  

Keuntungannya:

  • Real, maksudnya ide kalian yang abstrak, yang hanya berbunyi dalam benak, berdetak dalam jantung menjadi nyata dan bisa dinikmati. Bayangkan ide-ide, imajinasi, hope, hate, love, dll bisa menyatu dalam sebuah nada, ngerikan? tapi ini gak gampang, karena butuh waktu, inspirasi, kekompakan dalam team dan sabar tentunya. Intinya, ide-ide itu bisa didengar dan dinikmati dalam bentuk audio (mp3, dll).
  • Kalian bisa bagi ke teman-teman dan orang lain untuk didengarkan. Maksudnya, seni itukan untuk dinikmati, jadi ya share it syukur-syukur bisa menginspirasi dan memberikan energi positif bagi pendengar. Kalau seorang pelukiskan biasanya buka galeri terus undang banyak orang, abis itu ada yang minat dibeli. Terus seorang penulis, bikin blog atau menyetak sendiri tulisannya trus dijual, bagus lagi kalau tembus penerbit ternama. Nah, kalau musisi, ya recording  dulu.
  • Jadi bahan evaluasi. Biasanya, dari lagu yang sudah direkam kalian bisa mendengar berbagai komentar dari orang-orang.  Bagus atau buruknya komen orang itu, terima aja. Toh, yang tau lagunya gimana, nadanya kenapa begitu, durasinya kenapa lama, kenapa bla, bla, bla kan yang bikin, jadi stay positive. Tapi ya kalau komennya; nadanya fales, temponya lari, intrumen-instrumennya gak nyetem, ya itu emang berarti jelek, gimana bisa dinikmati kalau harmonisasinya aja gak kelar?.

Nah, setelah kalian share, trus dapet masukan dan kritikan tinggal kalian pilih; mau direvisi atau gak perlu (cukup). Kalau ini gimana kalian aja, udah taukan mana yang enak dan yang gak enak?

  • Lanjut, ini barang udah jadi dan kalian sudah yakin ini barang sudah bisa dinikmati, tinggal pilih mau dibawa ke label mayor atau publish sendiri (Indie). Penulis sedikit memberikan gambaran:
Sekarang sudah jamannya teknologi, kalian bisa publish di medsos, ada banyak tuh yang gratis atau yang berbayar atau bisa juga ke radio-radio. Tentunya dengan uang kalian sendiri. Kita liat banyak musisi yang memulai karir dari youtube, karena itu sudah terbukti, kalian bisa ikuti cara itu. Semakin sering didengar orang, semakin besar lagu itu akan diterima. Sadar atau tidak sadar. Ini strategi media bro, dengan sering ditayangkan atau diputar maka akan terbiasa, setelah terbiasa maka akan mudah dihafal, setelah banyak yang hafal maka lagu itu sudah bisa dibilang diterima oleh masyarakat apapun alirannya, ingat band Jamrud yang vulgar dan ngerock? Mereka pernah buming. Jadi, apapun aliran kalian, gak jadi masalah. Bagaimana dengan hak cipta? Tes aja dulu kalau sekiranya lagu kalian bakalan buming, ya bikin hak cipta. Dan setelah itu pundi-pundi uang akan mengalir tanpa dipotong sana sini, kalau musik kalian diminati, inget!.

  • Sepertinya kebijakan mayor label (Soony, Mucica, dll) sama dengan kebijakan penerbit buku besar (Grammitia). Profit share buat musisi/penulis hanya 10-20%, bayangin sisa % yang lainnya kemana? Tapi memang promosi, publikasi, dll mereka yang tanggung.

  • Freedom, ini yang paling utama dalam berkarya, kalau kita sudah masuk ke label mau gak mau kita harus mengikuti pasar dan keinginan label itu sendiri, idealisme kita dilucuti, ditelanjangi demi yang mananya keinginan pasar. Tapi kalau tujuan kalian emang untuk pasar, ya gak masalah juga, bagus malah cocok dengan label mayor. Tinggal sabar aja...


Nah, simpel kan?.

Jadi gimana, udah greget sekarang atau mundur? Melihat nasib para musisi kurang dihargai saat ini, lagunya dibajak, dubbing mulu kalo live, alasannya : "sewa alat mahal bro, ribet lagi, mending ini simpel tinggal play". Akhirnya musisi pura-pura enjoy di atas panggung. Segitunya musisi gak dihargai di negeri ini, miris......

Masih mau recording??? Next

That's all
Best regard,