Minggu, 19 Februari 2012

Amplifier




Dunia amplifier khususnya amplifier gitar masih hangat diperbincangkan entah di kalangan profesional maupun pemula. Bisa jadi karena ampli mempunyai peranan penting untuk memproduksi suara yang keluar atau menjadi icon di atas panggung. Tapi ada beberapa hal yang perlu diketahui terlebih dahulu untuk para pemula yang merasa awam tentang dunia amplifier. 

Pada umumnya amplifier terdiri dari PREAMP, POWER AMP dan SPEAKER. 
Preamp biasanya terdiri dari volume, treble, bass, middle, dan gain biasa kita temukan di setiap ampli gunanya memeperkuat sinyal dari instrument yang kita mainkan. Power amp tugasnya memperkuat sinyal dalam bentuk watt mulai dari 10-100 watt sebenarnya sangat variatif untuk kapasitas wattnya. Terakhir speaker, ini adalah proses akhir di mana suara nanti akan terdengar. Ukuran speaker yang biasa digunakan 8-12 inch, jika ada tulisan 2X12 itu berarti ada 2 buah speaker berukuran 12 inch. Untuk jenis cabinet ada yang open back yaitu bagian belakangnya terbuka sebagian dan closed back, sepenuhnya tertutup.

Untuk design ada COMBO dan HEAD + CABINET dan untuk teknologi ada TUBE AMP, SOLID-STATE dan HYBRID AMPS. Seperti apa ciri dari ketiga ampli ini? 
Click aja tuh dibawah.... (posting lama) +)


     

Perbedaan tube amp, solid-state dan hybrid amp


Tube amps: Jenis ini adalah produk tertua sudah ada sejak awal-awal kemunculan amplifier seperti radio, 
TV, player piring hitam (gak tau pasti namanya apa). Namun meskipun teknologi tube amps sudah lama, banyak musisi yang justru memilih ampli ini. Alasan mereka, ampli ini sangat alami, dinamik dan "warm" dan pada tinggkatan watt yang sama dengan jenis ampli lain tube amps bisa lebih nyaring. Lebih cenderung 'mid', makanya sangat cocok untuk musik yang beraliran metal. Cirinya sangat mudah, terdapat tabung di dalamnya seperti bohlam atau lampu mobil dengan ukuran yang bervariasi. Terus selain tombol on/off terdapat pula tombol stand by, ukurannya lebih besar dan berat, ciri yang lebih jelas adalah harganya yang lebih mahal dari jenis ampli yang lain, contohnya Mesa Boogie, Soldano, dll. Karena ampli ini memproduksi nada-nada yang alami dan sinyal yang dikeluarkan sangat kuat, tabung tersebut semakin lama semakin berkurang kemampuannya. Maka untuk ampli jenis ini membutuhkan maintance yang intensif, mengganti tabung tersebut jika sudah rusak.

Solid-State: Karena tube amps bisa dibilang ribet dan mahal, perusahan amplifier berinovasi dengan membuat ampli yang lebih simple maka keluarlah Solid-State yang mempunyai karakter yang berbeda dengan tube amps (jelas...... namanya aja udah beda). Solid-State sangat spontan dalam memproduksi suara, treblenya terasa lebih hidup dan bersih cocok untuk rythem, solo dan musik yang beraliran Jazz contohnya ampli Roland Jazz Chorus dan sebangsa Fender (frontman/twin reverb) . Solid-State terkenal 'bandel' awet dan tahan banting. Perawatannya juga tidak seribet tube amps yang mesti gunta-ganti tube-nya dan harganya pun jauh lebih murah dibanding tube amps.

Hybrid Amps: Kalau yang ini penggabungan dari 2 jenis di atas. Kurang lebihnya, dalam satu unit ampli Hybrid menggunakan teknologi tube amps untuk preamp dan teknologi solid-state untuk power amp-nya dan bisa juga sebaliknya contohnya Randall V2 Untuk ciri khasnya tinggal mix aja ciri dua ampli yang udah di jelasing di atas.... hehehe

Sumber: Wikipedia..

Sabtu, 18 Februari 2012

Amplifier Hebat II


Orange bukan berarti jeruk.. hehe. Ampli ini dicetus oleh Clifford Cooper di London pada tahun 1968. Berbeda dengan bentuk ampli pada umumnya, orange menyuguhkan bentuk yang unik, warna yang mencolok dan sangat simpel untuk digunakan. Perusahaan ini mengeluarkan gitar dan bass ampli dan beberapa efek. Buat band yang agak British mungkin sangat cocok untuk menggunakan ampli ini. Tapi jangan salah harga di pasaran sangat mahal di atas 20 juta kecuali ampli kecil untuk digunakan di kamar 1,5 - 3 jutaan. Ampli ini sangat cocok dengan pop rock British and metal salah satunya Wes Borland baru mengganti semua amplinya menjadi Orange. Di Indonesia masih sangat jarang musisi yang menggunakan ampli ini mungkin karena keterbatasan toko yang menjual or harganya???.

Check for Orange website

Leo Fender lebih dulu memulai karirnya dengan memproduksi ampli-ampli gitar pada tahun 1945. Ampli ini bisa disebut tertua dibanding dengan produk ampli lainnya, makanya tidak salah kalau kharakter suaranya tahun 60-an. Buat penggemar musik "old school" sangat cocok memakai ampli ini seperti blues, jazz dan pop. Selain mengeluarkan produk seperti ampli, fender juga mengeluarkan gitar, bass dan perlengkapan audio lainnya. Untuk harga amplinya sangat bervariatif di pasaran Indonesia mulai 2 jutaan masih sangat terjangkau. hehe....  

Check for Fender website

Peavey adalah nama belakang dari Hartley Peavey pencetus ampli ini, berdiri pada tahun 1965 di Mississippi. Sama denga kebanyakan perusahaan ampli, perusahaan ini mengeluarkan dua jenis ampli tube amps dan solid-state. Tidak hanya memproduksi ampli, perusahaan ini juga mengeluarkan speaker, pro audio, power amps, mixer, software dan produk audio lainnya. Karena karakter suaranya yang "gahar"produk ini banyak diminati oleh musisi yang beraliran metal. Untuk harga pasaran Indonesia dimulai 3 jutaan. Band anda benraliran metal?? tanya aja kok... hehehe

Check for Peavey website


Blackstar adalah perusahaan yang baru muncul tahun 2009 bisa dibilang termuda dibanding produsen ampli yang lain. Dirintis oleh Ian Robinson dan Bruce Keir yang adalah mantan pekerja di Marshall company. Ampli ini menyediakan dual karakter suara dalam satu ampli (American dan British). Perusahaan ini baru memproduksi amplifier dan efek gitar  Meski terbilang muda Blackstar sudah banyak memikat hati para musisi.

Check for Blackstar website

to be continued.....

Sabtu, 11 Februari 2012

Merawat Gitar

       

Merawat Gitar

Salah satu kegiatan yang kadang diabaikan oleh gitaris adalah merawatnya. Seperti jarang dibersihkan dan menaruhnya sembarangan. Jika hal ini terus dibiarkan maka akan mengurangi kualitas gitar. Ada beberapa tips yang mau saya share di sini. 

Membersihkan gitar paling tidak seminggu sekali, karena jika sehari saja kita bisa bermain gitar selama 2 jam, sudah berapa tebal daki bercampur kulit mati yang menempel di fret gitar selama seminggu itu, begitu juga dengan debu yang menempel, ini bisa mempengaruhi dan mengurangi performance gitar.

Cara membersihkannya:
  1. Menggunakan lap bersih dan kering
  2. Gunakanlah koas kecil atau sikat gigi bekas untuk membersihkan debu di tempat yang agak sulit seperti di bridge, bar, pick up dan per belakang. 
  3. Jika butuh cairan untuk membersihkan daki, pakailah cairan khusus di toko musik banyak yang jual kok.
  4. Jangan pernah menggunakan air biasa karena akan melembabkan kayu.
  5. Jangan memakai cairan yang mengandung minyak karena akan memudahkan debu menempel kembali
  6. Kalo untuk bodi gitar biar terlihat kinclong, bisa pakai body kit.
Cara merawatnya:
  1. Kendorkan senar jika tidak dipakai dalam waktu yang lama, ini bisa membengkokkan neck.
  2. Sehabis main, elaplah senar dengan kain kering dan bersih. Karena berkaratnya senar diakibatkan oleh keringat yang menempel pada senar dan kelembaban udara. Biasanya di ruangan ber-AC.
  3. Kualitas senar akan berkurang hanya dalam jangka waktu sebulan bahkan kurang. Untuk ganti senar bisa 1-3 bulan sekali. Cuma kalau hanya dipakai untuk main biasa atau senam jari aja masih bisa. Tapi kalau sudah terdengar sember cepet-cepet ganti deh.  
  4. Belilah softcase atau bagusnya hardcase untuk melindungi dari debu, hujan dan hantaman benda keras. 
  5. Kalo belum ada stand gitar, bikin aja untuk sementara waktu.Di bawah ini cara mudah untu membuat stand gitar (Versi saya)
“Caranya sediakan dua buah paku ukuran 10,  selang kecil 2 buah masing-masing   panjangnya 10 cm. Kemudian ukur ketinggian paku sesuai ukuran panjang gitar lalu paku ditanam di media tembok atau media kayu dengan jarak paku 1 dan 2 (7-9 cm) Terus bungkus paku dengan selang tersebut”. Jadi deh…. gitarnya tinggal digantung. +)

Jika gitar adalah sesuatu yang berharga, maka rawatlah dengan baik

That's all
Best regard,

 

Amplifier Hebat I

Head Amps

Mesa Boogie kadang di sebut juga Mesa Enginering bertempat di California USA berdiri sejak tahun 1969. Perusahaan ini mengeluarkan ampli gitar, bass dan power amps. Ampli ini menyediakan 2-3 chanel mempunyai karakter yang khas dan bisa memenuhi kebutuhan para gitaris khususnya yang beraliran rock dan metal salah satunya Dream Theater and Lamp of God. Harga pasaran produk ini 10-70 juta. hahaa.... kebayangkan harus nabung berapa tahun dulu biar bisa beli ni ampli.
Hughes & Kettner kalo ini produk German berdiri sejak tahun 1984. Perusahaan ini hanya memproduksi kebutuhan gitaris saja seperti ampli, cabinet, efek tube, dan accessoires. Ampli ini menyediakan 2-3 channel dan produk terbarunya menambahkan knob noise gate pada ampli, jadi enggak usah beli noise gate lagi. Kebanyakan ampli ini digunakan oleh musisi rock dan metal seperti Kiss dan Candlemass.
Check for H&K website
 
Marshall adalah nama pencetus berikut nama merk ampli ini. Berdiri di UK tahun 1960. Ampli ini sangat populis di kalangan musisi karena harganya yang masih terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan pasar. Cocok untuk musik yang beraliran pop, rock n roll, blues sampai metal. Om Jimi, Yngwie, Slash dan kebanyakan musisi indonesia memakai ampli ini.
Check for Marshall website

Randall, sangar ya namanya. Yups, nama Randal diambil dari Don Randall sang pencetus berdiri tahun 1970 California USA. Design ampli ini cukup mewakili karakter suaranya yang 'gahar'. Ampli ini kebanyakan dipakai oleh musisi rock dan metal seperti Kirk Hammet dan Brad Delson. Kedua musisi ini cukup mewakili ke mana ampli ini sangat dibutuhkan.
Check for Randall website

To be continued.....






 

Jumat, 10 Februari 2012

Mengenal Suara Efek (basic)


            Treble adalah jumlah ke-nyaringan atau dikenal dengan high pada suara yang dihasilkan. High ini akan membuat suara menjadi lebih tajam dan garing atau dikenal dengan crispy. Kayak makan kerupuk.. hehehe. Tapi jika treble-nya terlalu besar akan terasa kasar, kuping kayak ketusuk. Akibatnya suara tidak terdengar enak. Untuk treble biasanya di set 5-6 pada knob ampli atau efek.
            Middle sesuai dengan artinya ‘tengah’ ia akan mengontrol seluruh karakter suara. Biasanya di set 2-3, tapi jika musik yang dimainkan beraliran rock biasanya di set 4-6, sesuai kebutuhan dan selera pemain.
            Bass atau biasa disebut “low” akan menghasilkan suara yang nge-bass. Biasanya di set 6-7. Tapi harus disesuaikan dengan ampli yang dipakai. Biasanya untuk ampli combo 1X12” sulit untuk menghasilkan low yang lebih karena speakernya hanya satu dan berukuran 12”. Suara bass akan lebih terasa pada speaker cabinet 4X12”. 

            Filter/ Tone/ Contour berfungsi untuk mengatur Treble, Middle, dan Bass pada satu knob. Karena sangat bervariasi, biasanya ia digunakan untuk mengubah middle frequency dan mengganti setting suara menjadi lebih nge-bass atau lebih tajam.
            Gain berfungsi merubah suara menjadi Drive, Overdrive dan Distorsi. Terdengar lebih kotor dan tajam. Sesuai dengan tingkatannya Distorsi adalah setting-an paling tinggi pada gain. Drive biasa digunakan untuk musik Blues, Overdrive untuk rock dan Distorsi untuk heavy metal.
            Reverb pernah nonton konser di auditorium atau hall? Atau nyanyi dalam kamar mandi? Kalo pernah itu adalah sedikit gambaran dari suara reverb. terdengar bergema karena pantulan suara pada benda padat. Hampir setiap suara pada rekaman lagu ada reverbnya, kenapa? Karena reverb membuat musik lebih hidup more alive biasanya di set 2-4 pada knob. Biasanya akan sangat jelas terdengar saat musik berhenti.
            Delay, pernah mendaki gunung terus teriak? Seperti ini “WOY,,,,woy,,,,woy” nah, delay juga seperti itu suaranya menyusul atau mengulang dari suara asli bisa 2-3 kali. Biasanya digunakan pada isian lagu, hampir sama dengan reverb agar suara terdengar lebih hidup. Untuk delay biasanya dibarengi dengan knob time dan feedback. Kalo knob time mengatur seberapa cepat dan lambat, kalo feedback berapa kali pengulangan suaranya. Lebih jelasnya coba denger lagu Limp Bizkit yang judulnya “Take a look around”
            Chorus, suara yang dihasilkan lebih dari satu salah satu dari suaranya mengandung pitch entah itu lebih tinggi atau lebih rendah, jadi suara terdengar seperti ada dua biasanya dimainkan pada musik rock klasik, jazz, dan blues. Suara chorus akan terdengar jadul. Jika ingin menghasilkan nuansa jadul mix aja suara gitar dengan chorus. Untuk lebih jelas coba dengar lagu Slank yang judulnya “Mawar Merah”
            Phaser, phase (potong) seperti nada yang tersendat-sendat, ini hampir sama dengan delay cuma suara yang menyusul lebih cepat dari pada delay. Untuk lebih jelasnya coba dengar lagu Green Day yang judulnya “Boulevard of Broken dreams” intro awalnya mengggunakan phaser.    
            Sebenarnya masih banyak lagi jenis suara efek seperti flanger, wah-wah, filtron, synthesizer dan suara-suara yang lebih modern. Hanya karena keterbatasan penulis untuk menjelaskan dalam bentuk kata-kata agak sulit dan takut terjadi kesalahpahaman.


Semoga bermanfaat
Salam,

Bisnis studio musik

Gambaran Umum.....
 
Bisnis penyewaan studio tidak terlalu menjamur seperti warnet atau jualan pulsa, namun sebenarnya kalau dilihat dari peminatnya cukup banyak, apalagi untuk daerah perkotaan. Biaya sekali penyewaanya lumayan besar untuk mengejar balik modal. Perawatannya cukup sederhana dan alat-alatnya tidak rawan rusak (kecuali senar dan stick), penggunaan listriknya pun tidak terlalu besar. Tidak butuh banyak karyawan, karena satu orang penjaga saja pun sudah cukup. Namun itu semua tergantung pada menejemen studio tersebut.
Jasa penyewaan studio kini mulai berevolusi, maksudnya ada beberapa studio yang tidak hanya menyewakan studio (indoor) namun ada juga yang  menyewakan alat berikut sound system-nya untuk even di luar (outdoor), ada juga yang sekaligus bisa untuk rekaman (recording), kursus musik dan bahkan ada yang menjadi EO (event organizer) untuk acara-acara besar. Artinya usaha ini bisa dikembangkan sesuai kapasitas menejemen studio tersebut. Tertarik?? Lanjut……
            Target Konsumen
            Musik adalah ekspresi jiwa yang universal dan musik tidak lepas dari istilah ngeband. Mayoritas anak muda khususnya pelajar dan mahasiswa mempunyai hobi bermusik. Namun tidak semua dari mereka memiliki fasilitas lengkap untuk menunjang hobi tersebut. Ada beberapa faktor diantaranya:
1. Mahalnya harga alat-alat musik. Jika diperlihatkan daftar harga alat musik kepada mereka yang mempunyai hobi bermusik, mungkin mereka akan berhenti mendadak kerena harganya yang mahal. Namun alasan ini khusus bagi kalangan menengah ke bawah.
2. Ribet (memakan banyak waktu dan tempat). Bagi kalangan menegah ke atas, membuat studio bisa dibilang ribet karena butuh banyak tenaga dalam penggarapannya. Dan rata-rata mereka hanya ingin sesuatu yang instant dan tidak terikat (datang langsung main, selesai langsung pulang).
Dari faktor di atas, bisa diambil kesimpulan bahwa. Ada dua kalangan yang benar-benar membutuhkan jasa penyewaan studio. Pertama, kalangan menengah ke bawah, kedua, kalangan menengah ke atas.  
Secara general ada dua target konsumen penyewaan studio,
1. Dunia sekolah dan kampus.
Sekarang, ngeband sudah menjadi gaya hidup. Bisa diprediksikan 7 dari 10 pelajar (tingkat sekolah atau perguruan tinggi) mempunyai hobi ngeband. Jadi bisa dibayangkan, berapa banyak pelajar yang berminat dalam bidang musik.
            2. Pekerja (orang yang sudah punya pekerjaan)
Musik itu universal begitupun peminatnya. Di antara pekerja yang setiap hari melakukan aktifitasnya, ternyata banyak juga yang tidak mau melepas hobi ngeband-nya. Menurut pengalaman pribadi penulis. Konsumen penyewaan studio 50% dari kalangan pelajar dan 50% lagi dari kalangan pekerja.
Jadi bisa disimpulkan, ada dua kalangan konsumen tetap pertama pelajar, kedua pekerja. Sisanya pengangguran ‘banyak duit’. Hehe..
Tempat 
Tempat menjadi hal yang krusial sebagai penentu apakah studio akan ramai dengan konsumen atau sebaliknya. Seperti apa?? Penasaran ?? lanjut…..
1. Daerah yang memiliki mobilitas yang tinggi. Ada banyak kegiatan yang dilakukan setiap hari.
            2. Wilayah pendidikan seperti sekolah dan kampus.
            3. Strategis. Hal ini untuk mempermudah akses dan masa promosi.
            4. Nyaman dan aman.
Fasilitas Studio
1. Ruangan
            Ruangan standar untuk studio biasanya 8X6 M. Memang dibutuhkan ruangan yang luas, karena akan dipasang peredam suara. Dan jikalau terlalu sempit suara yang dikeluarkan akan berputar dan rawan terjadinya noise dan feedback, akibatnya suara instrument tidak terdengar luas.
2. Alat
Ini tergantung, mau yang biasa, sedang atau luar biasa. Namun standar fasilitas di studio memiliki:
o   Drum set, lengkap dengan symbal dan ride
o   2 guitar.
o   1 Bass.
o   Keyboard
o   4 Amplifier .
o   Mixer dan Power
o   3 buah mic
o   2 buah sound monitor
o  Stabilizer, agar listriknya stabil.
Kesembilan alat di atas tidak bisa dikurangi lagi, kalau lebih boleh. 

3. Peredam
            Kedengarannya sepele dan kurang penting, padahal ini menjadi ukuran studio itu bagus atau buruk. Kegunaan peredam adalah untuk meredam suara agar tidak keluar dari ruang studio. Hal ini menjadi penting agar tidak mengganggu tetangga, dan bisa dimanfaatkan untuk memperindah suasana dalam studio

             4. AC (pendingin)
            Kalau di daerah masih bisa ditolelir studio yang hanya memakai kipas angin masjid. Tapi kalau di perkotaan yang identik dengan panas  tidak ada yang mau mentolelir. Jangankan hanya kipas, AC yang kurang dingin saja bisa menjadi alasan konsumen tidak mau datang lagi.  
     
5. Ruang Tunggu
            Biasanya studio mempunyai peraturan untuk para konsumen agar datang 15 menit sebelum masuk. Nah, selayaknya disediakan ruang tunggu atau kalau tidak ada ruangan yang mencukupi, cukup di sediakan bangku atau sofa untuk kisaran 8 orang.
 6. Toilet
Buang air kecil atau besar tidak pernah bisa kita prediksikan kapan datangnya. Maka dari itu toilet menjadi penting untuk menunjang hajat para konsumen.  
         
 Kalo ada modal lebih, bisa ditambah: 
1.      Mini Market / Café Menyediakan minuman ringan dan makanan ringan. Atau menjual senar, stick, majalah musik, pic, dll. Lumayan buat menambah pemasukkan dan menopang pembayaran tagihan perbulan 
2.      Majalah atau buku bacaan yang berkaitan dengan musik Kalau ditanya pekejaan apa yang paling bosan, mungkin salah satunya menunggu. Membaca majalah bisa menjadi alternatif konsumen agar tidak bosan menunggu giliran masuk. 
3.      Wifi atau internet gratis. Hari ini semua bisa serba instant dengan adanya jaringan internet. Semua bisa dengan mudah diakses dan dipublikasikan, begitupun informasi. Wifi bisa menjadi daya tarik para konsumen untuk menunggu giliran masuk studio atau bahkan bisa menjadi tempat tongkrongan baru bagi mereka yang suka kumpul, update status, dan banyak lagi.
Gambaran Modal.....
Fasilitas di atas bisa menjadi acuan awal untuk membuat jasa penyewaan studio. Seperti yang sudah dijelaskan diawal, untuk membuat studio dibutuhkan biaya dan modal yang tidak sedikit. Memang sedikit ada keraguan. Setiap pengusaha pasti ingin untung, dan sangat jarang mereka mau mentolelir kerugian. Walau pada kenyataannya naik-turunnya sebuah usaha itu wajar. Intinya, ada pada pengelolaan, menejemen dan totalitas dari pengusaha tersebut. 
Biasanya konsumen mengeluarkan pertanyaan:
“Studionya bagus enggak?”.
“Alat-alatnya keren?. merk-nya apa aja?”. 
Ini adalah gambaran kegelisahan mereka yang mungkin pernah menyewa studio yang tidak sesuai standar mereka. Ada tiga kualitas studio:
1.      Studio Bagus (mewah). Alat yang disewakan ber-merk terkenal di kalangan musisi. Suasana di dalam studio pun mewah, dan yang pasti menarik.  Mainnya enak ditambah lagi suasananya yang mendukung. Biasanya harga penyewaan  1 jam 50-80 ribu.
2.    Studio Biasa. Alat yang disewakan terkenal, cuma terkenal kualitasnya biasa. Biasa, maksudnya “enggak jelek dan enggak bagus”. Tapi tidak melupakan inti dari studio. Cukup untuk memuaskan konsumen. Biasanya harga penyewaan dalam 1 jam 30-45 ribu  
3.      Studio Jelek. Alatnya yang disewakan jauh dari standar. Akan muncul celetukan konsumen “Kaga enak studionya, kita cari yang lain aja”.
Tapi kadang terjadi, studio dengan kualitas biasa memasang harga sama dengan studio berkualitas bagus. Begitupun studio berkualitas jelek memasang harga studio berkualitas sedang.  Biasanya ini terjadi sesuai daerah di mana studio itu berada. Contoh, studio kualitas bagus yang berada di daerah Sawangan harganya 30 ribu/jam sedangkan yang kualitas sedang 25 ribu/jam. Berbeda dengan studio yang berada di daerah Bintaro, studio kualitas biasa harganya bisa 50-60ribu/jam. Secara tidak langsung terjadi pertukaran harga. Artinya, penentuan harga sewa perjam bisa dikondisikan sesuai tempat dan kualitas alat.
Buat budgetnya variatif, sesuai dengan tiga jenis studio yang udah dijelasin di atas. Kalo alat berikut peredamnya siapin aja 30 juta – tak terhingga. Kalo mau dipaksa dengan budget di bawah 30 juta juga bisa cuma barangnya second dan untung-untungan dan lagi nguras tenaga. Untuk biaya aman siapin aja 50 juta dan kalo mau lebih aman lagi di atas 50 juta. Ini berlaku buat pemodal yang punya tempat sendiri. Kalo tempatnya sewa beda lagi. Penasaran??
Berhubung penulis berdomisili di Tangerang jadi pasaran sewa tempat atau ruko antara 20 juta pertahun – tak terhingga. Lagi-lagi harus disesuaikan dengan kebutuhan, kurang ya jangan, lebih ya mubazir. Cuma kalo hanya untuk rental studio yang 20-30 juta juga udah pas. Habis itu tinggal di kalkulasikan modal buat alat dan peredam + sewa tempat. Itung sendiri ya…
 Tantangan dan Solusi Penyewaan Studio
            Apa pun bentuk pekerjaannya pasti ada tantangannya, begitupun dalam bisnis ini. Di setiap masalah pasti dibarengi oleh solusi, tergantung bagaimana kita bisa mengambil pelajaran dari setiap masalah tersebut. Di bawah ini akan dijelaskan apa saja yang menjadi tantangan dan halangan apa saja  yang sering dihadapi dalam bisnis penyewaan studio.
1.      Persaingan sesama pengusaha studio. Sepengetahuan penulis, per 100m di suatu tempat atau daerah terdapat penyewaan studio. Jadi bisa dibayangkan dalam satu kelurahan ada berpuluh-puluh studio. Solusinya adalah membuat studio itu menarik dan berbeda dengan yang lain tapi tidak melupakan inti dari fungsi studio tersebut dengan prinsip “minimalis to maksimalis”. Misalnya, dari percakapan di bawah ini:
“Studio A bagus, soundnya bagus banget, tapi drumnya kurang enak”
“Gw enggak nyaman, masa lo pada enjoy mainnya sedangkan gw kaga”. Keluhan drummer.

Nah, tantangan itu bisa dijawab dengan memberikan porsi yang sama pada setiap alat sampai pada titik nyaman. Maksudnya, walau 1 bagus tapi ada beberapa alat yang kurang nyaman, akan mengurangi minat konsumen untuk balik lagi. Karena bagus diatas maknanya sudah lebih dari nyaman. Yang jelas bersainglah dengan sehat…..
2.      Kerusakan alat. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa alat-alat studio harganya mahal, begitupun ongkos perbaikannya, jika terjadi kerusakan. Contohnya symbal rusak, dan sekali ganti bisa mencapai Rp. 700.000. Ini cukup membuat pusing para pengusaha studio. Triknya untuk hal ini dengan memberikan denda jika ada alat yang rusak. Misalnya senar putus, atau sener drum sobek, maka si player-nya dikenankan denda sesuai harga kerusakannya.
3.      Balik Modalnya Lama. Pada intinya prinsip berbisnis adalah bagaimana usaha itu terus berjalan atau keep moving, karena memang biasanya perhari studio hanya ada 3-5 band yang menyewa, dipotong biaya kerusakan alat dan lain-lain yang tidak terprediksi. Dan yang paling besar biaya sewa tempat pertahun, jadi bisa sampai 3-4 tahun baru balik modal. Be patient
4.      Sepi Konsumen dan diambang bangkrut. Untuk hal ini disebabkan oleh menejemen studio yang kurang bagus. Solusinya manage kembali menenjemen studio, karena untuk hal ini mutlak kesalahan pengusahanya. Dan bisa dilihat dari beberapa faktor. Pertama adalah, kualitas alat-alatnya yang jauh dari standar, kedua ruang studio yang sempit dan monoton, maksudnya tidak mengairahkan (bau dan  lembab). Ketiga, penjaganya terlalu kaku atau nge-BT-in, cuek dan terkesan bodo’ amat yang penting gw untung. Dan yang terakhir adalah lokasi, aksesnya susah, atau terpencil. 

Ada pertanyaan atau butuh bantuan ketik aja di bawah…
Salam,