Jumat, 10 Februari 2012

Mengenal Suara Efek (basic)


            Treble adalah jumlah ke-nyaringan atau dikenal dengan high pada suara yang dihasilkan. High ini akan membuat suara menjadi lebih tajam dan garing atau dikenal dengan crispy. Kayak makan kerupuk.. hehehe. Tapi jika treble-nya terlalu besar akan terasa kasar, kuping kayak ketusuk. Akibatnya suara tidak terdengar enak. Untuk treble biasanya di set 5-6 pada knob ampli atau efek.
            Middle sesuai dengan artinya ‘tengah’ ia akan mengontrol seluruh karakter suara. Biasanya di set 2-3, tapi jika musik yang dimainkan beraliran rock biasanya di set 4-6, sesuai kebutuhan dan selera pemain.
            Bass atau biasa disebut “low” akan menghasilkan suara yang nge-bass. Biasanya di set 6-7. Tapi harus disesuaikan dengan ampli yang dipakai. Biasanya untuk ampli combo 1X12” sulit untuk menghasilkan low yang lebih karena speakernya hanya satu dan berukuran 12”. Suara bass akan lebih terasa pada speaker cabinet 4X12”. 

            Filter/ Tone/ Contour berfungsi untuk mengatur Treble, Middle, dan Bass pada satu knob. Karena sangat bervariasi, biasanya ia digunakan untuk mengubah middle frequency dan mengganti setting suara menjadi lebih nge-bass atau lebih tajam.
            Gain berfungsi merubah suara menjadi Drive, Overdrive dan Distorsi. Terdengar lebih kotor dan tajam. Sesuai dengan tingkatannya Distorsi adalah setting-an paling tinggi pada gain. Drive biasa digunakan untuk musik Blues, Overdrive untuk rock dan Distorsi untuk heavy metal.
            Reverb pernah nonton konser di auditorium atau hall? Atau nyanyi dalam kamar mandi? Kalo pernah itu adalah sedikit gambaran dari suara reverb. terdengar bergema karena pantulan suara pada benda padat. Hampir setiap suara pada rekaman lagu ada reverbnya, kenapa? Karena reverb membuat musik lebih hidup more alive biasanya di set 2-4 pada knob. Biasanya akan sangat jelas terdengar saat musik berhenti.
            Delay, pernah mendaki gunung terus teriak? Seperti ini “WOY,,,,woy,,,,woy” nah, delay juga seperti itu suaranya menyusul atau mengulang dari suara asli bisa 2-3 kali. Biasanya digunakan pada isian lagu, hampir sama dengan reverb agar suara terdengar lebih hidup. Untuk delay biasanya dibarengi dengan knob time dan feedback. Kalo knob time mengatur seberapa cepat dan lambat, kalo feedback berapa kali pengulangan suaranya. Lebih jelasnya coba denger lagu Limp Bizkit yang judulnya “Take a look around”
            Chorus, suara yang dihasilkan lebih dari satu salah satu dari suaranya mengandung pitch entah itu lebih tinggi atau lebih rendah, jadi suara terdengar seperti ada dua biasanya dimainkan pada musik rock klasik, jazz, dan blues. Suara chorus akan terdengar jadul. Jika ingin menghasilkan nuansa jadul mix aja suara gitar dengan chorus. Untuk lebih jelas coba dengar lagu Slank yang judulnya “Mawar Merah”
            Phaser, phase (potong) seperti nada yang tersendat-sendat, ini hampir sama dengan delay cuma suara yang menyusul lebih cepat dari pada delay. Untuk lebih jelasnya coba dengar lagu Green Day yang judulnya “Boulevard of Broken dreams” intro awalnya mengggunakan phaser.    
            Sebenarnya masih banyak lagi jenis suara efek seperti flanger, wah-wah, filtron, synthesizer dan suara-suara yang lebih modern. Hanya karena keterbatasan penulis untuk menjelaskan dalam bentuk kata-kata agak sulit dan takut terjadi kesalahpahaman.


Semoga bermanfaat
Salam,

3 komentar:

Unknown mengatakan...

sangat bermanfaat ini buat modal basic aja, biar bisa atur sendiri musik Lo!, heheeh

K? mengatakan...

Siap makasih banyak infonya kang.. semoga berkah selalu info2 yg diberikan kepada pembacanya..

Anonim mengatakan...

Boelevard of broken dreamnya green day itu bukannya tremolo? Suara yg putus2. Klo phaser contohnya van halen aintalkin about love